Posts Tagged ‘sosial politik’

Sudihati, Kampung Muslim di Kintamani – Bangli (Tulisan 5)

Esuk Hari. Sinar mentari tampak berseri-seri. Setelah sehari sebelumnya saya menghabiskan waktu menyusuri kota Bangli, Silaturrahim ke komunitas Muslim di wilayah kota ini, hari berikutnya bersiap menuju kecamatan Kintamani. Sebagaimana mentari, wajah Pak Hasan yang akan mengantar ke lokasi juga tampak berseri. “Kita menuju tempat wisata yang super Indah”, kata pak Hasan membangkitkan penasaran di hati.
Kintamani dikenal wisatawan dunia dengan Gunung Batur dan Danau Baturnya. Posisi Kintamani sekitar 100 meter di atas permukaan laut, dihiasi oleh sawah dan pemandangan mempesona. Sedangkan, gunung Baturnya sendiri yang terakhir aktif di tahun 1926 tingginya sekitar 1.750 meter dari permukaan laut. Kompleks Batur sungguh digambarkan sebagai salah satu panorama terbaik di mayapada. Danau Batur merupakan sumber utama air irigasi bagi wilayah Bali bagian selatan dan timur. Di pantai barat Toyah Bungkah, dikelilingi landskap vulkanik secara mencolok menjadi tempat ideal untuk memancing dan berenang. Selain itu ada pula sumber air panas yang menantang untuk dikunjungi. Belum lagi desa Trunyan, terletak di panti timur laut Danau Batur, sebuah lokasi dengan adat Bali Mula alias Bali Aga (Bali asli) membuat pelancong penasaran untuk menapaki. Maklum, di tempat ini konon terdapat mayat-mayat yang tak dibakar (seperti kepercayaan Hindu) ataupun dikubur, melainkan dibiarkan tergelatak di tanah saja. Namun , konon –anehnya—tidak tercium bau busuk. Benarkah ? Wallahu a’lam, sebab saya memang tak mengagendakan mendatangi lokasi ini. Trunyan hanya dapat diakses oleh perjalanan perahu selama 30 menit, berangkat dari desa Kedisan di sisi selatan danau . Baca lebih lanjut